thailand

Bentrokan Bersenjata Meletus di Perbatasan

Kamis pagi (24/07), ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali meledak dalam bentuk konflik bersenjata di beberapa titik perbatasan. Aksi saling tembak terjadi hanya beberapa jam setelah kedua negara memutuskan untuk menurunkan level hubungan diplomatik, mempertegas meningkatnya eskalasi konflik yang telah lama membara.

Perselisihan ini berpusat pada wilayah strategis yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, yaitu kawasan pertemuan perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos, yang juga menjadi lokasi kuil-kuil kuno yang bernilai sejarah tinggi.

Konflik yang Sudah Berlangsung Lama

Pertikaian soal perbatasan di kawasan ini bukan hal baru. Perselisihan teritorial telah berlangsung selama beberapa dekade dan sempat mencapai puncaknya sekitar 15 tahun silam dalam bentrokan berdarah antara militer kedua negara. Ketegangan kembali mencuat sejak Mei lalu, saat seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di area yang disengketakan.

Kesenjangan Ekonomi: Thailand Lebih Maju, Tapi Bukan Tanpa Masalah

Perbandingan PDB: Thailand Jauh Unggul

Secara ekonomi, Thailand unggul jauh dibandingkan Kamboja. Berdasarkan laporan World Economic Outlook dari IMF edisi April 2025:

  • PDB Thailand: US$ 546,22 miliar

  • PDB Kamboja: US$ 49,8 miliar

Thailand menduduki posisi yang lebih tinggi dalam perekonomian global, baik dari sisi infrastruktur, konsumsi, maupun ekspor.

Proyeksi Ekonomi Thailand: Stabil tapi Dihadang Utang Rumah Tangga

Menurut data dari Asian Development Bank (ADB):

  • Pertumbuhan ekonomi Thailand diproyeksikan 2,8% pada 2025 dan 2,9% pada 2026.

  • Pariwisata menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi.

  • Konsumsi rumah tangga diperkirakan melemah akibat beban utang, namun pemerintah berupaya menstabilkan melalui stimulus fiskal dan program restrukturisasi utang.

  • Ekspor dan investasi swasta diprediksi akan tumbuh seiring dengan pulihnya sektor manufaktur dan akselerasi proyek publik.

Kamboja: Ekonomi Lebih Kecil tapi Tumbuh Lebih Cepat

Pertumbuhan Ekonomi Agresif

Meski berskala lebih kecil, pertumbuhan ekonomi Kamboja justru melaju lebih cepat:

  • Proyeksi pertumbuhan: 6,1% di 2025 dan 6,2% di 2026

  • Pendorong utama: Permintaan ekspor dari sektor manufaktur serta pemulihan di sektor pariwisata dan konstruksi

Industri dan Investasi Menguat

  • Output industri Kamboja diperkirakan tumbuh sebesar 9,3% per tahun dalam dua tahun ke depan, didukung oleh sektor garmen dan non-garmen.

  • Investasi asing langsung (FDI) melonjak hingga 56,7% year-on-year pada 2024, menandakan peningkatan minat global terhadap kapasitas produksi Kamboja.

  • Sektor perumahan dan konstruksi diperkirakan terus pulih, mengimbangi pertumbuhan sektor manufaktur.

Kesimpulan: Ketegangan Diplomatik dalam Bayang-Bayang Ketimpangan Ekonomi

Meski Thailand dan Kamboja tengah bersitegang dalam konflik bersenjata, keduanya sedang berada dalam fase penting pertumbuhan ekonomi. Thailand mengandalkan stabilitas dan infrastruktur, sementara Kamboja mengejar ketertinggalannya dengan laju ekspansi yang tinggi, khususnya di sektor industri dan investasi asing.

Namun, konflik geopolitik seperti yang terjadi saat ini berpotensi mengganggu stabilitas kawasan, dan dapat berdampak pada iklim investasi serta perdagangan lintas batas di Asia Tenggara. Baca Juga: Akira Toriyama Ternyata Tak Suka Nama “Kamehameha”, Ini Alasannya

By ex1ku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *