Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menargetkan penerapan sistem JakParkir secara menyeluruh di 244 ruas jalan hingga tahun 2027. Sistem parkir berbasis digital ini akan memungkinkan warga Jakarta mencari dan memesan slot parkir secara real-time melalui aplikasi.

Penerapan Bertahap Dimulai dari 10 Ruas Jalan

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyampaikan bahwa JakParkir saat ini telah berjalan di 10 ruas jalan dan akan diperluas secara bertahap ke seluruh wilayah kota.

“Saat ini kita sudah implementasikan di 10 ruas jalan. Dan tentu secara bertahap, untuk 244 ruas jalan yang dilakukan parkir on street itu akan diterapkan,” — Syafrin Liputo

Perluasan layanan dijadwalkan berlangsung hingga 2027, mencakup wilayah Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Utara, dan Barat.

Fitur Utama JakParkir

Dalam grand design sistem JakParkir, Dishub merancang beberapa fitur utama yang akan memudahkan pengguna:

• Pemesanan slot parkir daring (online booking)
• Informasi ketersediaan slot secara real-time
• Pembayaran non-tunai (cashless)
• Notifikasi ke petugas lapangan saat slot dipesan

Cara Kerja Sistem JakParkir

Dengan sistem ini, pengguna dapat mengetahui ketersediaan lahan parkir melalui aplikasi dan langsung melakukan pemesanan. Slot yang dipesan otomatis dikenai tarif parkir meskipun kendaraan belum sampai di lokasi.

“Kalau dipesan, langsung dihitung tarifnya karena sudah dialokasikan. Petugas akan terima notifikasi dan pasang traffic cone di lokasi tersebut,” — Syafrin Liputo

Hal ini diharapkan bisa mengurangi pelanggaran parkir dan parkir liar yang selama ini menjadi masalah di Ibu Kota.

Target Perluasan dan Implementasi Penuh

Pada tahun 2025 ini, Dishub menargetkan penambahan 25 ruas jalan sebagai proyek percontohan, masing-masing lima ruas di lima wilayah kota.

Dishub berharap seluruh fitur dapat digunakan secara penuh di seluruh 244 ruas jalan pada tahun 2027. Ini menjadi bagian dari upaya digitalisasi sistem transportasi dan peningkatan ketertiban parkir di Jakarta.

Manfaat JakParkir bagi Masyarakat

• Mengurangi waktu mencari tempat parkir
• Meminimalkan konflik dan parkir sembarangan
• Mendorong penggunaan sistem pembayaran digital
• Meningkatkan efisiensi tata kelola parkir on-street

Melalui teknologi ini, Jakarta terus mendorong transformasi menuju kota pintar yang ramah pengendara dan lebih tertib dalam pengelolaan lahan parkir.