Larangan Penggunaan Sirene

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho mengeluarkan arahan baru terkait penggunaan sirene dan strobo dalam pengawalan kendaraan pejabat. Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (19/9/2025), ia menegaskan bahwa sirene tidak boleh dibunyikan pada sore hingga malam hari maupun ketika azan berkumandang.

Respons Atas Kritik Publik

Kebijakan ini lahir dari banyaknya kritik masyarakat mengenai penggunaan sirene yang dinilai mengganggu. Irjen Agus menekankan pentingnya mengedepankan sikap humanis melalui program Polantas Menyapa yang ia gagas. Menurutnya, sirene hanya boleh dipakai dalam situasi mendesak dan tidak untuk penggunaan sembarangan.

Pengawalan Dibekukan Sementara

Irjen Agus menyatakan bahwa pengawalan lalu lintas untuk pejabat tidak dicabut, namun dibekukan sementara hingga ada koordinasi dengan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap pengawalan berjalan sesuai skala prioritas dan tidak menimbulkan keresahan masyarakat.

Skala Prioritas dalam Pengawalan

Dalam arahannya, Agus meminta jajarannya hanya memberikan prioritas pengawalan kepada pejabat setingkat gubernur atau kepala pemerintahan daerah. Untuk tokoh agama, tokoh adat, atau tokoh masyarakat, pelaksanaan pengawalan harus terlebih dahulu dilaporkan kepada kapolda sebagai bahan monitoring pimpinan.

Kendaraan yang Tetap Diprioritaskan

Meski ada pembatasan, pengawalan lalu lintas tetap berlaku bagi kendaraan dengan prioritas utama, seperti tamu negara asing, ambulans, mobil pemadam kebakaran, serta kendaraan penanganan kecelakaan lalu lintas.

Minimalisir Tindakan Berlebihan

Kakorlantas juga meminta seluruh personel menghindari manuver berlebihan seperti zig-zag saat melakukan pengawalan. Ia menekankan bahwa profesionalisme harus berjalan seiring dengan sikap ramah dan humanis kepada pengguna jalan lainnya.

Mengedepankan Humanisme di Jalan Raya

Sebagai penutup, Irjen Agus mengingatkan seluruh jajaran untuk selalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat saat bertugas. Hal itu bisa dilakukan dengan public address atau gestur sederhana, tanpa harus mengandalkan sirene kendaraan dinas. Menurutnya, pendekatan humanis adalah cara terbaik untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kepolisian.

Baca Juga: Pola Makan Buruk Junk food Bisa Ganggu Ingatan Cepat

By ex1ku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *