Janji Itu Berakhir Jadi 554 Potongan Tubuh: Kasus Mutilasi Tiara di Mojokerto

Kasus mutilasi Mojokerto: Janji lamaran berubah jadi tragedi dengan 554 potongan tubuh.

Potret ilustrasi kasus mutilasi di Mojokerto yang menimpa Tiara Angelina Saraswati, korban kejahatan sadis oleh kekasihnya.

Mojokerto – Kisah cinta yang seharusnya berakhir bahagia justru berubah menjadi tragedi memilukan. Kasus mutilasi Tiara Mojokerto menjadi sorotan nasional setelah Alvi Maulana (24), yang berjanji akan melamar kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25), justru mengakhiri hidupnya dengan cara keji. Bahkan, jasad Tiara ditemukan dalam kondisi dimutilasi hingga 554 potongan tubuh.

Kronologi Kasus Mutilasi Tiara

Alvi dan Tiara berpacaran sekitar lima tahun. Janji lamaran yang seharusnya membawa kebahagiaan berubah menjadi bencana pada Minggu (31/8) dini hari. Sekitar pukul 02.00 WIB, Alvi menusukkan pisau dapur ke leher Tiara hingga korban tewas kehabisan darah.

Tak berhenti di situ, jasad Tiara dibawa ke kamar mandi kos. Di sana, Alvi memutilasi tubuh pacarnya hingga ratusan bagian. Potongan tubuh tersebut sebagian dibuang di semak-semak Dusun Pacet Selatan, Mojokerto.

Penemuan Jasad dan Terungkapnya Kasus

Kasus ini mulai terungkap saat seorang warga menemukan potongan telapak kaki kiri pada Sabtu (6/9). Polisi yang melakukan penyisiran dengan bantuan anjing pelacak akhirnya menemukan potongan lain, termasuk telapak tangan kanan, yang membantu identifikasi korban mutilasi.

Penangkapan Pelaku

Dalam waktu 14 jam, Satreskrim Polres Mojokerto berhasil menangkap Alvi di kosnya. Pelaku dilumpuhkan dengan timah panas di kedua betis karena melawan saat ditangkap. Polisi kemudian memastikan Alvi sebagai pelaku tunggal dalam kasus ini.

Tiara, Sosok Mandiri dan Cerdas

Bagi keluarga, Tiara bukan hanya anak semata wayang yang penuh harapan, tetapi juga dikenal sebagai sosok yang mandiri dan cerdas. Ia merupakan lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan predikat cumlaude hanya dalam waktu 3,5 tahun dan IPK 3,75.

Sejak SMP, Tiara sudah masuk sekolah favorit di Lamongan, lalu melanjutkan ke SMA Darul Ulum Jombang sambil mondok di pesantren. Prestasinya membuat keluarga bangga, hingga tragedi ini menghancurkan segalanya.

Jeritan Keluarga Minta Keadilan

Kematian tragis Tiara membuat keluarga terpukul. Ayah korban yang pernah mengenal Alvi, tak menyangka calon menantunya tega melakukan kejahatan sedemikian keji. Dengan suara bergetar, ia meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

  • Hukuman setimpal diminta keluarga korban agar menjadi pelajaran bagi pelaku kejahatan lain.
  • Keluarga juga mengapresiasi kerja cepat polisi yang berhasil menangkap Alvi dalam waktu singkat.

Kasus mutilasi Tiara Mojokerto ini menjadi peringatan keras bahwa kekerasan dalam hubungan harus dicegah sejak dini. Publik berharap keadilan ditegakkan seadil-adilnya.



By ex1ku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *